Renungan
Sabtu, 23 April 2016
Gregorius Adalbertus
BcE Kis.13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;
Yoh.14-:7-14
Warna Liturgi Putih
Kalau kita sedang
berjalan di sebuah wilayah yang sama sekali belum kita kenal, dengan gampang
bisa terjadi bahwa kita tersesat. Kita harus bertanya kepada orang lain, di
mana jalan yang benar yang harus kita lalui untuk mencapai tujuan perjalanan
kita dan kita harus melihat-lihat sedikit dan mencari orang yang kelihatan
sungguh mengenal wilayah, seorang yang bisa dipercayai untuk menunjuk jalan
yang benar.
Melalui sabda
Tuhan hari ini, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai jalan dan penasihat yang baik
dan benar. Ia adalah jalan dan petunjuk jalan yang bisa diandalkan, karena Ia
memang mengenal jalan ke rumah Bapa, Ia sendiri datang dari sana. Sebab itu, Ia
satu-satunya pemberi nasihat yang dapat dipercayai yang bisa memberikan arah
bagi kehidupan kita. Maka, tidak boleh malu atau takut bertanya. Kita sering
takut bertanya, takut ditertawakan oleh Yesus. Kita perlu belajar dari Filipus,
yang bertanya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi
kami.” Lalu, kata Yesus kepadanya: “telah
sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?”
Filipus tidak malu dan takut bertanya kepada Yesus, karena ia ingin mengenal dan
melihat Bapa. Yesus menegaskan bahwa “barangsiapa
telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” Dengan perkataan ini, Yesus
hendak menegaskan bahwa kerinduan untuk mengenal dan bertemu dengan Bapa itu
dapat terpenuhi dengan mengenal-Nya sebagai Putra Allah. Untuk dapat mengenal
Yesus, maka kita perlu percaya (iman), mendalami ajaran-Nya lewat tindakan
mendengar, membaca Kitab Suci dan merenungkannya, dan mengetahui
pekerjaan-pekerjaan-Nya.
Mungkin selama
ini kita malu, takut, dan kurang bahkan tidak percaya kepada Yesus, maka
marilah kita mengambil lagi niat dan rencana untuk sungguh mempercayakan diri
kepada Yesus sebagai petunjuk jalan. Dan kalau kita sudah memilih Yesus sebagai
petunjuk jalan dan penasihat, kita harus juga dengan konsekuen melaksanakan nasihat
dan petunjuk yang diberikan Yesus itu, supaya kita selamat di dalam kehidupan
kita, dan supaya kita sampai dalam kemuliaan abadi yang disediakan Allah Bapa
bagi kita. (Fr. J. Abel Kelitadan).
Tidak ada komentar :
Posting Komentar