Imamat bukanlah milik kita,
melainkan Kristus! Imamat tak lain adalah mengasihi Kristus, tapi juga 'sarana'
untuk melayani domba-domba-Nya.
Dengan pertanyaan yang sama,
sebanyak tiga kali, Yesus bertanya kepada Petrus: "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" (Yoh. 21).
Maka arahkan perhatian kita kepada
Kristus, hai para imam dan calon imam. Mengapa? Karena Kristus menuntut jawaban
kasih, dalam hati dan perbuatan, dari kita terhadapNya. "Benar Tuhan,
Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau" (Yoh. 21). Imamat adalah cara kita
mencintai Kristus. Maka bobotnya adalah menggembalakan domba-domba Kristus.
"Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh. 21).
Mengasihi Kristus sama halnya dengan
mengasihi domba-domba-Nya. Kesatuan dengan Kristus menunjukkan kesatuan kita
dengan domba-domba-Nya.
Untuk itu, segala sesuatu yang
dihidupi di seminari merupakan pemurnian Cinta Kasih kita terhadap Kristus.
(Refleksi - Konferensi, Skia Mangsombe, Pr, 9
April 2106)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar