Fr. IEF
Adalah suatu
kegembiraan bagi orang Kristen karena Malaikat Gabriel membawa kabar kepada
Maria, seorang perawan yang akan bertunangan dengan Yusuf, keturunan Daud. Kabar
itu tak lain adalah rencana keselamatan Allah yang ditujukkan kepada seluruh
umat manusia dengan Maria sebagai orang pertama yang diselamatkan. Ia menerima
kabar sukacita itu dalam posisi tidak tahu apa-apa tetapi Allah telah
mempersiapkan dan memilihnya. Jawaban dan kesediaan Maria, sungguh, aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut
perkataanmu itu (Luk. 1:38). Lihat, keyakinan dan penyerahan diri Maria
yang utuh kepada Allah, dengan momposisikan dirinya sebagai “hamba Allah”,
menjadikannya Bunda Allah, dia yang mengandung dan melahirkan serta membesarkan
Allah. Allah memilih menjadi manusia dalam rahim Maria, wanita yang terpuji di
antara semua wanita. Dengan menjadi manusia, Allah menyelamatkan manusia,
supaya manusia mengikutiNya dan bersatu denganNya. Inilah kabar sukacita, kabar
keselamatan kita!
Dalam Gereja
Katolik, Hari Raya Kabar Sukacita ini jatuh pada tanggal 25 Maret. Namun, pada
tahun 2016 ini, kita merayakannya pada hari Senin setelah Oktaf Paskah, yaitu
tanggal 3 April ini. Karena tanggal 25 Maret kemarin adalah hari Jumat Agung,
Wafat Tuhan kita Yesus Kristus, maka Hari Raya
Kabar Sukacita ini dipindahkan ke tanggal hari ini. Maka hari ini Gereja
merayakan Sabda yang menjadi manusia, tinggal di antara kita, yang pada awal
mula dunia Sabda itu telah ada bersama Allah. “Roh Kudus akan datang kepadamu,
hai Maria, dan kekuatan Allah yang mahatinggi akan menaungi engkau” (Luk.
1:35). Seorang Anak akan lahir dari rahim Maria dan menjadi penyelamat dunia.
Betapa
menggembirakan
Berita yang
diwartakan
Bahwasanya
keselamatan
Sungguh
dianugerahkan
Putera yang
dari semula
Lahir di
pangkuan Bapa
Kini memilih
Maria
Untuk
menjadi bundaNya
Maka sahaya
sehaja
Yang merasa
hina-dina
Diangkat
menjadi ratu
Yang
terberkati selalu
Terpujilah
Tuhan Yesus
Yang
dikandung perawan kudus
Berkat Roh
suci
Utusan Bapa
surgawi. Amin
(Madah Ibadat Pagi
HR Kabar Sukacita)
Demi
cintaNya yang amat besar, Allah telah mengutus PuteraNya menjadi serupa dengan
manusia yang dikuasai dosa (Ant. Kidung
Zakharia). Beginilah Santo Paulus menulis:
Marilah kita dengan sukacita mengucap syukur kepada Bapa,
yang membuat kita layak mendapat bagian dalam warisan gemilang para kudus.
Ia telah merebut kita dari kuasa kegelapan dan
memindahkan kita ke dalam kerajaan PuteraNya yang terkasih.
Dalam Kristus kita mendapat penebusan, yaitu pengampunan
dosa.
Kristuslah gambar Allah, Ia manampakkan Yang tak
kelihatan, Dialah yang pertama dari segala ciptaan.
Sebab dalam Kristus telah diciptakan segala sesuatu, baik
yang di angkasa maupun di bumi;
Baik yang kelihatan maupun yang tak kelihatan,
singgasana, kerajaan, pemerintahan dan
penguasa.
Segala sesuatu diciptakan dengan perantaraanNya dan untuk
Dia, Ia mendahului segala sesuatu, dan segala sesuatu ada dalam Dia.
Kristuslah kepala tubuh, yaitu Gereja, Ia yang awal, yang
pertama bangkit dari alam maut, supaya Ia lebih utama dalam segala sesuatu.
Sebab Allah berkenan bahwa seluruh kepenuhanNya diam
dalam Kristus; Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya.
Baik yang di bumi, maupun yang di angkasa, segala sesuatu
diperdamaikan dalam darah Kristus yang tersalib.
(Kol. 1:12-20)
Gereja
Katolik sungguh percaya bahwa Kabar Sukacita yang diwartakan Malaikat Gabriel
merupakan karya keselamatan Allah untuk dunia. Allah dengan bebas memilih Maria
sebagai Bunda perantara, yang menjadi tempat istimewa untuk menjadi manusia. Inilah
cinta Allah bagi dunia, cinta yang dikandung dan dilahirkan dari rahim Maria
untuk seluruh dunia. Maka kita menyebut Dia sebagai Penyelamat melalui hidup,
wafat dan kebangkitanNya. “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami
dengar, yang telah kami lihat dengan mata, yang telah kami saksikan, dan yang
telah kami raba dengan tangan, tentang sabda hidup, itulah yang kami tuliskan
kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya, dan
sekarang kami bersaksi dan mewartakan kepada kamu tentang hidup kekal yang ada
pada Bap dan yang telah dinyatakan kepada kami” (1Yoh. 1:1-2). Gambaran Yohanes
ini menjadi bukti sesungguhnya bahwa Allah itu ada, kabar sukacita itu benar
dan Gereja terus mewartakanNya.
Ya Allah,
Bapa kekal, menurut kehendakMu Sabda telah menjadi manusia. Ia menerima tubuh
insani dalam rahim perawan Maria. Kami mengakui penyelamat kami itu sungguh
Allah dan sungguh manusia. Indahkanlah permohonan kami, semoga kami mengikuti
teladanNya sebagai manusia dan menjadi serupa dengan kodrat ilahiNya. Sebab
Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Demikianlah
semua ini menjadi nyata supaya pewartaan Nabi Yesaya digenapi:
Sebab
itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya,
seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki,
dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
(Yes. 7:14)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar