Renungan Senin, 9 Mei 2016
Hari Biasa Pekan VII Paskah
Saudara/i yang terkasih, Roh Kudus yang diberikan
Yesus kepada para murid merupakan sumber kekuatan dan penyemangat. Roh Allah
itu menggerakan setiap insan untuk tetap bergantung pada-Nya. Rasul Petrus adalah
satu contoh nyata pribadi yang digerakkan oleh Roh Kudus. Ia dikenal karena
menyangkal Yesus, bahkan ia pun ikut pesimis dan hilang harapan kala mendapati
Yesus gurunya harus wafat di tiang salib. Namun Roh Kudus yang diterimanya dari
Yesus mengembalikan semangatnya. Layaknya api yang bernyala, Roh Kudus membakar
semangat rasul Petrus untuk menjalankan misi pewartaan hingga ia berhasil
meyakinkan banyak orang untuk percaya kepada Kristus Yesus.
Saudara/i
terkasih, Gereja Katolik meyakini bahwa Roh Kudus dikaruniakan kepada seluruh
umat beriman pada saat pembaptisan. Roh itu membersihkan dosa asal dan
memberikan rahmat hidup baru kepada mereka yang dibaptis. Selanjutnya dengan
menerima Sakramen Penguatan/Krisma, rahmat hidup baru itu memperoleh makna
rasuli. Sakramen Krisma mempertegas posisi umat beriman sebagai orang-orang dipanggil
untuk menjadi saksi Kristus, sama seperti para rasul. Memang benar, bahwa tugas
sebagai saksi Kristus bukanlah perkara mudah. Ada resiko pahit yang harus
ditanggung. Namun justru dengan melalui beragam tantangan itulah kita akan
memperoleh kebahagiaan yang sejati. Santo Sirilus dari Sesarea yang kita
peringati hari ini, telah membuktikan kepada kita bahwa
dengan menjadi martir, ia telah mengalahkan dunia, sama seperti Kristus yang
wafat untuk menaklukkan dunia. Semoga Roh Kudus menolong kita, menguatkan kita
untuk bersaksi tentang Kristus, tanpa harus takut dengan segala resiko yang siap
menghadang. Amin. (NN).
“Dalam dunia kamu menderita
penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16:33b).
Tidak ada komentar :
Posting Komentar