Renungan
Rabu, 18 Mei 2016 Pekan Biasa VII
Yak.
4:13-17; Mzm. 49:2-3,6-7,8-10,11: Mrk. 9:38-40.
Warna
Liturgi Hijau
Ada beberapa
percakapan yang mengungkapkan bahwa, “Lebih baik tidak mengakui Yesus sebagai
Juruselamat, dari pada mengakui-Nya tetapi hidup seperti orang yang tidak
mengenal Yesus.” Ungkapan ini mungkin sama dengan apa yang kita dengarkan dalam
bacaan Injil hari ini. Ada seorang murid yang memberi tahu bahwa ada seorang
yang memakai nama Yesus untuk mengadakan mujizat. Jawaban Yesus sungguh di luar
pemikiran para muridnya. Ia tidak menyalahkan, tetapi berpikir positif terhadap
orang tersebut.
Realitas
kehidupan Yesus seperti yang tercatat dalam Kitab Suci juga bisa kita saksikan
di dalam kehidupan sehari-hari, realitas di mana ada orang-orang yang melakukan
suatu kebaikan, tetapi diberikan anggapan “miring”. Yesus mengajarkan kepada
kita, dan seperti yang dikatakan oleh Yakobus dalam bacaan pertama, bahwa untuk
melihat hal-hal baik dalam diri seseorang. Karena dengan perlakuan seperti itu,
kita meninggalkan kecongkakan hati kita dan melihat setiap orang secara lebih
positif.
Setiap orang
diberikan karunia oleh Tuhan untuk melihat sesamanya sebagai saudara, bukan
sebagai lawan. Pandangan seorang murid dalam bacaan Injil hari ini dipatahkan
oleh seruan Yesus, “Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.”
Melihat orang lain secara positif akan memberikan efek ganda, yakni orang lain
akan melihat diri kita sebagai orang yang baik dan bisa diandalkan. Selain itu,
kita juga dapat berpikir jernih dalam melihat setiap perbuatan manusia. Memang
disadari bahwa tidak semua pikiran positif akan menghasilkan sesuatu yang
positif, tetapi dengan berusaha untuk berpikiran positif terhadap orang lain
akan menjadikan sabda Tuhan pada hari ini akan lebih meresap dalam hidup kita.
AMIN (Fr. E_Ma).
Tidak ada komentar :
Posting Komentar