‘Penolakan’ mendatangkan maut!



Renungan Kamis, 17 Maret 2016
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U)


Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang Yahudi pada akhirnya tidak percaya kepada Yesus. Setiap kata baik yang keluar dariNya tidak mendapat tempat di dalam hati mereka. Sikap mereka hanya satu, menolak. Ya, mereka menolak Yesus karena tidak percaya. Untuk itulah mereka tidak menuruti firmanNya. Padahal konsekuensi dari orang-orang yang menuruti firman Yesus adalah tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya, memperoleh kehidupan kekal, tinggal bersama Allah di dalam kerajaanNya. Di sini, janji Allah kepada Abram (yang kemudian diberi nama Abraham; bapa sejumlah besar bangsa) dikhianati oleh umatNya sendiri. Allah mengadakan perjanjian kekal, supaya Ia menjadi Allah atas semua orang, teristimewa orang-orang Yahudi. Kenyataannya, orang-orang Yahudi menolak kehadiran Yesus, apa pula firmanNya. Janji Allah, kini, dikhianati oleh umatNya sendiri.

Saudara, Yesus itu Allah, Sang Putera yang datang dari Bapa dalam kesatuan dengan Roh Kudus; Dialah yang dahulu mengadakan perjanjian keselamatan dengan Abraham, bapa semua bangsa itu. Maka saat Yesus mengatakan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”, Ia menunjuk pada waktu yang lampau, dimana segala sesuatu diciptakan olehNya dan memanggil Abraham untuk mengukir sejarah keselamatan semua orang. Rasul Yohanes memberikan peneguhan ini: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya” (Yoh. 1:1-5). Itulah sebabnya, kata-kata Yesus itu tepat menunjukan bahwa Ia adalah Allah yang telah ada sejak kekal bersama Bapa dan Roh Kudus.

Sikap acuh tak acuh, menolak dan mengabaikan Allah sejatinya tidak mendatangkan keselamatan. Itulah yang kita kenal dengan dosa. Menolak Allah itu dosa. Memilih untuk tidak mengakuiNya sebagai Allah mendatangkan maut. Menutup diri terhadap Allah merupakan kebinasaan. Mengabaikan firmanNya itu sengsara yang berkepanjangan. Ingatlah bahwa Anda telah dibaptis dan disatukan dengan Allah di dalam Gereja kudusNya. Ia menggabungkan Anda ke dalam Gereja berarti menghindarimu dari maut, kebinasaan dan kesengsaraan itu. Ia menjajikan keselamatan kekal kepadamu, maka dengarlah Dia dalam setiap kesempatan hidup. Sebab Ia adalah Allah yang kekal, yang memberi jaminan keselamatan. Bertobatlah dan percayalah kepadaNya, jangan menolak Dia lagi. Penelokan hanya akan mendatangkan maut. Pemazmur mengajak kita semua untuk selalu mencariNya, menerimaNya dan hidup denganNya. “Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” (Mzm. 105:4). (Fr. IEF).

Tidak ada komentar :

Posting Komentar