Kamu berusaha membunuh Aku?



Renungan Rabu, 16 Maret 2016
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U)



Tuhan hendak dibunuh oleh manusia. Siksaan dan pembunuhan yang dialami Yesus berakar pada penolakan kedatangan-Nya. Orang Yahudi berkata: “Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Bagi orang Yahudi, setiap orang yang berasal dari keturunan Abraham adalah orang-orang merdeka. Merdeka di sini dalam perspektif penginjil Yohanes adalah orang yang telah diselamatkan karena mewarisi janji keselamatan yang diberikan Allah kepada Abraham. Padahal, Yesus hendak membuka cakrawala berpikir mereka bahwa yang dimaksudkan-Nya adalah mereka masih menjadi hamba dosa, firman Allah kurang mendapat tempat di hati mereka. Hal yang kedua yang ditolak oleh orang-orang Yahudi adalah Yesus mengatakan bahwa yang mereka lakukan adalah pekerjaan yang datang dari manusia bukan datang dari Allah. Sekali lagi Yesus ingin membuka cakrawala mereka bahwa jika mereka mengakui bahwa apa yang mereka lakukan berasal dari Allah tentu mereka mengenal Yesus, yang adalah utusan Allah.

Bagaimana dengan kita? Kita mengakui bahwa kita adalah orang-orang percaya, bahkan di media-media sosial sering kita berstatus: “Jesus is my Savior” (Yesus adalah Penyelamatku), apakah dengan percaya kita telah selamat? Jangan-jangan kita masih memagang status sebagai hamba dosa. Rasul Yakobus mengatakan: “Iman tanpa perbuatan adalah mati.” Mungkin pada tataran iman kita mengakui Yesus tetapi dalam perbuatan sebenarnya kita menolak Yesus. Iman dan perbuatan harus sejalan, dengan demikian keselamatan semakin ada di depan mata kita. (Fr. Deddy Fatlolon).



Tidak ada komentar :

Posting Komentar