Iman: menuju Yesus & selamat



Renungan Senin, 07 Maret 2016
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U)

Berhadapan dengan bahaya maut, Yesus tetap tenang dan menerima permintaan pegawai istana yang datang kepadaNya. Tentu pegawai istana itu percaya akan kuasa yang dimiliki Yesus. Ia percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan anaknya, melepaskan belenggu maut yang hendak merenggut nyawa sang anak. Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati" (Yoh. 4:49). Ya, Tuhan memang datang di saat itu juga untuk menyembuhkan anaknya. Ia mendengarkan seruan sang pegawai istana itu lalu mengabulkan permintaannya. Ia meminta karena percaya akan Tuhan yang dapat menyembuhkan. Bahaya maut tidak dapat mengalahkan Tuhan yang berkuasa atasnya. Alhasil, anak sang pegawai istana sembuh berkat kepercayaannya kepada Tuhan.

Sang pegawai istana menunjukkan sesuatu yang lain untuk kita. Cara beriman yang benar ialah datang kepada Yesus dan berjalan bersamaNya menuju keselamatan. Datang sambil membawa keluh kesah, bahkan penyesalan untuk memperoleh kemurnian hidup dan memperoleh keselamatan. Iman selalu ‘menarik’ orang untuk kembali kepadaNya, melihat ‘kehebatan’Nya dan menyaksikan perbuatan baik yang dikerjakanNya. Iman juga mengangkat orang dari keterpurukannya menuju Tuhan; pulang kepadaNya, sumber hidup sejati. “Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati” (Yes. 65:17). Inisiatif untuk berjalan menuju Yesus dalam pertobatan melahirkan hidup baru di dalam Dia. (Fr. Arens Takndare).

Tidak ada komentar :

Posting Komentar