‘Kursi Gereja Kosong’ saat Ekaristi Hari Raya Kenaikan Isa Almasih?



Hari ini, 5 Mei 2016 adalah Hari Raya Kenaikan Isa Almasih atau Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga bagi umat Katolik di seluruh dunia. Maka sudah pasti perayaan Ekaristi dirayakan untuk ‘mengenang’ kenaikan Tuhan Yesus ke surga sekitar 2000 tahun lalu.

Ekaristi sendiri adalah perayaan keselamatan, perayaan pengorbanan diri Kristus, perayaan yang menjadi sumber dan puncak hidup orang kristiani, yaitu pengenangan kembali peristiwa salib, wafat Kristus dan kebangkitanNya pada hari yang ketiga, hari Minggu.

Wafat dan kebangkitan Kristus ini terjadi di Yerusalem. Di sana juga Kristus mengadakan perjamuan malam terakhir sebelum wafat dan kebangkitanNya itu, yang kemudian menjadi kenangan abadi umat Allah, Gereja.

Lalu bagaimana dengan Kenaikan Kristus ke surga? Terhitung 40 hari sesudah kebangkitan Kristus, merupakan hari kenaikanNya. Kristus naik ke surga, menjanjikan Roh Kudus bagi Gereja, dan duduk di sebalah kanan Bapa. KenaikanNya mengajak orang kristiani untuk ‘memperhitungkan’ sabdaNya sendiri:

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” (Yoh. 14:2-3).

Maka sempurnalah karya keselamatan Allah kepada Gereja, orang-orang yang percaya kepadaNya. Sebab Kristus naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi mereka. Dan, dengan cara yang sama Ia akan datang kembali membawa mereka ke surge, tempat Ia berada.

Peristiwa kenaikan bukan satu perpisahan antara Yesus dan para RasulNya, melainkan sukacita. St. Agustinus pernah berkata: “Ia tidak meninggalkan surga ketika Ia turun dari surga kepada kita; dan Ia tidak meninggalkan kita ketika Ia naik lagi ke surga.” Bersama Roh Kudus, Kristus membimbing Gereja sampai akhir zaman.

Amat disayangkan bila Hari Raya Kenaikan Kristus tidak dirayakan oleh anggota-anggota Gereja. Sebab pada momen ini umat beriman merayakan imannya sendiri bersama Allah yang naik ke surga. Kursi-kursi gereja yang kosong menandakan kurangnya pengertian tentang iman akan Kristus yang naik ke surga. Padahal Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus sejajar dengan Hari Raya lainnya di dalam Gereja (misal: Paskah dan Natal). Kiranya pengertian dibekali lagi sehingga merayakan iman dengan benar.

Fr. IEC26

Tidak ada komentar :

Posting Komentar