Percaya dan Dibaptis



Renungan Senin, 25 April 2016
Pesta St. Markus, Pengarang Injil
Warna Liturgi Merah

Ada dua jenis keselamatan yang ingin dicapai banyak orang, keselamatan sementara (duniawi) dan keselamatan kekal. Berbagai cara, baik positif maupun negatif dapat dipakai untuk mencapai keselamatan duniawi, namun tidak demikian bagi keselamatan kekal.

Pada hari ini, Yesus, dalam memberikan misi perutusan kepada para rasul, menegaskan dengan sangat jelas cara untuk mencapai keselamatan yang kekal yakni “percaya dan dibaptis”. Dual hal inilah yang menjamin keselamatan seseorang. “Percaya” saja belum cukup, begitu pun dengan “dibaptis” saja, orang belum bisa meraih keselamatan kekal. Orang yang dibaptis namun tidak percaya tetap akan menerima hukuman dan orang yang percaya namun tidak dibaptis pun belum bisa memperoleh keselamatan. Karena beginilah yang dikatakan Yesus kepada rasul-rasulnya, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum…” bagi orang yang sungguh-sungguh percaya, mereka akan mampu mengusir setan-setan dalam nama Yesus, mereka mampu berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru, mereka akan mampu memegang ular, dan sekalipun minum racun maut mereka tidak akan celaka. Mereka juga dapat menyembuhkan orang yang sakit. Inilah ciri-ciri dari orang yang sungguh-sungguh percaya.

Kita telah memperoleh rahmat pembaptisan itu, namun apakah kita telah sungguh-sungguh percaya? Pertanyaan inilah yang harus dijawab oleh masing-masing kita. Karena jika kita menyatakan bahwa kita telah dibaptis dan kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya maka apakah yang tidak mungkin bagi kita? Maka, berbahagialah mereka yang percaya dan dibaptis karena merekalah yang akan memperoleh keselamatan kekal. (Fr. Sky Fangohoi).

(Picture: www.textweek.com)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar